liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ada Potensi Cuaca Ekstrem saat Libur Nataru

Ada Potensi Cuaca Ekstrem saat Libur Nataru

Memuat…

BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem bertepatan dengan libur mudik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Foto/SINDOnews

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memprediksi potensi cuaca ekstrem bertepatan dengan libur mudik Natal 2022 dan liburan Tahun Baru (Nataru) 2023. Cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi dengan kembalinya hari raya Nataru.

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada konferensi pers BMKG yang digelar secara daring. “Perlu kami sampaikan potensi cuaca ekstrim selama Nataru arus balik dan hingga arus balik. Padahal, hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 40 juta orang akan beraktivitas saat Natal dan Tahun Baru,” kata Dwikorita, Selasa (20/12/2022) siang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Ekstrem BMKG hingga Februari 2023

Menurut Dwikorita, dari pantauan yang dilakukan BMKG, pihaknya telah mendeteksi perkembangan kondisi cuaca yang berpotensi menjadi ekstrim. Sehingga perkembangan kondisi cuaca dipicu oleh berbagai fenomena anomali dinamika atmosfer yang terjadi secara bersamaan. “Jadi biasanya satu per satu, tapi ada empat fenomena yang terjadi bersamaan,” ujarnya.

Dwikorita menjelaskan, terjadinya keempat fenomena tersebut secara bersamaan mengakibatkan kondisi atmosfer tersebut memicu peningkatan curah hujan hingga deras, bahkan dikhawatirkan terjadi cuaca ekstrem.

“Akibat keadaan atmosfer yang dinamis, memicu peningkatan curah hujan yang tinggi bahkan dikhawatirkan bisa mencapai titik ekstrim,” kata Dwikorita.

(keripik)