liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Beli Rp664 Triliun, Elon Musk Kini Nilai Twitter Seharga Rp302,1 Triliun

Beli Rp664 Triliun, Elon Musk Kini Nilai Twitter Seharga Rp302,1 Triliun

memuat…

Elon Musk menganggap Twitter lebih murah daripada saat dia membelinya. Foto/Engadget

JAKARTA – Elon Musk, pemilik Twitter, kini menilai perusahaannya memiliki nilai USD 20 miliar atau setara Rp 302,1 triliun. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan saat dibelinya dengan harga USD 44 miliar atau mencapai Rp 664 triliun.

Angka Rp 302,1 triliun itu disebutkan Elon Musk dalam memo internal yang dibagikan kepada seluruh karyawan Twitter. Memo internal dibuat sebagai tanggapan atas program kompensasi saham yang baru.

Dalam surat yang sama, Elon Musk juga menyampaikan bahwa saat ini Twitter masih belum sehat secara finansial. Dia juga mengatakan bahwa selama empat bulan terakhir, Twitter tidak memiliki uang tunai.

“Twitter dengan cepat dibentuk kembali,” kata Elon Musk dalam memo internal.

Hanya saja, banyak pihak yang memandang pesimis langkah evaluasi Elon Musk. Cara tersebut diklaim sebagai upaya Elon Musk untuk terus menekan jumlah karyawan yang dinilai masih membebani perusahaan.

Engadget menyebut beberapa langkah yang diambil Elon Musk di Twitter gagal memperbaiki situasi perusahaan. Salah satu contohnya adalah program centang biru berbayar Twitter yang kontroversial.

Ini berdampak besar pada pengiklan perusahaan di Twitter. Sebanyak 500 pengiklan sebenarnya telah memutuskan untuk tidak beriklan sementara sampai Twitter diselesaikan sepenuhnya. Selebihnya juga banyak pengiklan yang memutuskan hengkang.

“Pada awal 2023, pendapatan Twitter justru turun hingga 40 persen dibandingkan tahun lalu,” tulis Engadget.

Penghasilan dari kutu biru berbayar juga tidak dapat diharapkan untuk memperbaiki situasi keuangan Twitter. Sebab hingga saat ini di Amerika Serikat saja sudah ada 180.000 pengguna Twitter centang biru.

Analis platformer Zoe Schiffer mengatakan Elon Musk masih yakin Twitter bisa menguntungkan. “Arah ke sana sudah jelas tapi akan sangat sulit,” jelasnya.

(dll.)