memuat…
Elon Musk menganggap Twitter lebih murah daripada saat dia membelinya. Foto/Engadget
JAKARTA – Elon Musk, pemilik Twitter, kini menilai perusahaannya memiliki nilai USD 20 miliar atau setara Rp 302,1 triliun. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan saat dibelinya dengan harga USD 44 miliar atau mencapai Rp 664 triliun.
Angka Rp 302,1 triliun itu disebutkan Elon Musk dalam memo internal yang dibagikan kepada seluruh karyawan Twitter. Memo internal dibuat sebagai tanggapan atas program kompensasi saham yang baru.
Dalam surat yang sama, Elon Musk juga menyampaikan bahwa saat ini Twitter masih belum sehat secara finansial. Dia juga mengatakan bahwa selama empat bulan terakhir, Twitter tidak memiliki uang tunai.
“Twitter dengan cepat dibentuk kembali,” kata Elon Musk dalam memo internal.
Hanya saja, banyak pihak yang memandang pesimis langkah evaluasi Elon Musk. Cara tersebut diklaim sebagai upaya Elon Musk untuk terus menekan jumlah karyawan yang dinilai masih membebani perusahaan.
Engadget menyebut beberapa langkah yang diambil Elon Musk di Twitter gagal memperbaiki situasi perusahaan. Salah satu contohnya adalah program centang biru berbayar Twitter yang kontroversial.
Ini berdampak besar pada pengiklan perusahaan di Twitter. Sebanyak 500 pengiklan sebenarnya telah memutuskan untuk tidak beriklan sementara sampai Twitter diselesaikan sepenuhnya. Selebihnya juga banyak pengiklan yang memutuskan hengkang.
“Pada awal 2023, pendapatan Twitter justru turun hingga 40 persen dibandingkan tahun lalu,” tulis Engadget.
Penghasilan dari kutu biru berbayar juga tidak dapat diharapkan untuk memperbaiki situasi keuangan Twitter. Sebab hingga saat ini di Amerika Serikat saja sudah ada 180.000 pengguna Twitter centang biru.
Analis platformer Zoe Schiffer mengatakan Elon Musk masih yakin Twitter bisa menguntungkan. “Arah ke sana sudah jelas tapi akan sangat sulit,” jelasnya.
(dll.)