memuat…
Sekelompok ilmuwan menciptakan kecerdasan buatan yang dapat membaca pikiran manusia. FOTO/ Tandai Posting Teknologi
TEXAS – Sekelompok ilmuwan dari University of Texas, Austin menciptakan teknologinya kecerdasan buatan (AI) yang bisa membaca pikiran manusia. Kecerdasan buatan ini juga bisa mendeteksi kebohongan.
Diterbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience, para peneliti menggambarkan AI yang dapat menerjemahkan pikiran manusia dengan menganalisis pemindaian fMRI, yang mengukur aliran darah ke berbagai wilayah otak.
Seperti yang dilaporkan oleh New York Times, para peneliti telah mengembangkan metode decoding bahasa untuk mengambil ucapan eksperimental dari orang-orang yang kehilangan kemampuan berbicara, dan memungkinkan orang lumpuh untuk menulis.
“Bukan hanya stimulasi bahasa, kami mendapatkan makna, sesuatu tentang gagasan tentang apa yang sedang terjadi. Dan fakta itu mungkin sangat menarik,” kata Alexander Huth, ahli saraf di universitas yang memimpin penelitian tersebut.
Dalam studi mereka, Dr. Huth dan rekan-rekannya secara efektif membalikkan proses itu, menggunakan AI lain untuk menerjemahkan gambar fMRI peserta menjadi kata dan frasa.
Para peneliti menguji decoder dengan meminta peserta mendengarkan rekaman baru, lalu melihat seberapa dekat terjemahannya dengan transkrip yang sebenarnya.
Hampir setiap kata tidak pada tempatnya dalam teks terjemahan.
Selama pemindaian fMRI, para peserta juga diminta untuk membayangkan bercerita kepada diri mereka sendiri. Setelah itu, mereka mengulang ceritanya dengan lantang, sebagai referensi. Di sini, model decoding menangkap esensi dari versi tak terucapkan.
Sebelumnya, peneliti dari Universitas Tel Aviv Israel menemukan metode baru untuk pendeteksi kebohongan. Menggunakan software dan algoritma yang canggih sehingga akurasi alat ini bisa mencapai 70 persen.
Prof Hanein dan rekannya Prof Dino Levy memimpin tim di Universitas Tel Aviv Israel yang telah mengembangkan metode deteksi kebohongan baru.