liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Dipimpin Elon Musk, Jumlah Karyawan Twitter Menurun 80%

Dipimpin Elon Musk, Jumlah Karyawan Twitter Menurun 80%

Memuat…

Twitter saat ini memiliki kurang dari 550 insinyur penuh waktu dan satuan tugas keamanan yang mencakup kurang dari 20 karyawan penuh waktu. FOTO/IST

TAMAN MENLO – Jumlah Karyawan Twitter turun sekitar 80 persen sejak pengusaha Elon Musk mengambil alih platform media sosial, lapor Sputnik.

BACA JUGA – Mengenal Twitter Blue, Fitur Langganan Twitter Dirilis Hari Ini

Sebelum Musk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai $44 miliar pada akhir Oktober 2022, perusahaan yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 7.500 karyawan tetapi jumlah itu turun menjadi sekitar 1.300.

Seperti dilansir Straits Times Minggu (22/1/2023), Twitter saat ini memiliki kurang dari 550 insinyur penuh waktu dan satuan tugas keamanan termasuk kurang dari 20 karyawan penuh waktu.

Perusahaan juga memiliki sekitar 1.400 pekerja menganggur yang masih dibayar sementara hampir 75 dari 1.300 karyawan perusahaan sedang berlibur, termasuk 40 insinyur.

Sejak Oktober tahun lalu, Twitter telah membuat beberapa perubahan produk dan organisasi yang cepat.

Dari meluncurkan centang biru terverifikasi Twitter sebagai layanan berbayar hingga memangkas sekitar 50 persen stafnya.

Sebulan setelah mengakuisisi Twitter, Musk melaporkan penurunan pendapatan yang besar di platform tersebut. Menurut dia, penurunan pendapatan tersebut karena banyaknya pengiklan yang meninggalkan Twitter.

Dalam laporan pendapatannya baru-baru ini, Twitter membukukan pendapatan sebesar US$1,025 miliar, turun 35 persen dari kuartal keempat tahun lalu.

Pada bulan Desember, The New York Times melaporkan bahwa Twitter telah berhenti membayar ruang kantor selama beberapa minggu untuk memangkas biaya.

(wbs)