Memuat…
Twitter saat ini memiliki kurang dari 550 insinyur penuh waktu dan satuan tugas keamanan yang mencakup kurang dari 20 karyawan penuh waktu. FOTO/IST
TAMAN MENLO – Jumlah Karyawan Twitter turun sekitar 80 persen sejak pengusaha Elon Musk mengambil alih platform media sosial, lapor Sputnik.
BACA JUGA – Mengenal Twitter Blue, Fitur Langganan Twitter Dirilis Hari Ini
Sebelum Musk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai $44 miliar pada akhir Oktober 2022, perusahaan yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 7.500 karyawan tetapi jumlah itu turun menjadi sekitar 1.300.
Seperti dilansir Straits Times Minggu (22/1/2023), Twitter saat ini memiliki kurang dari 550 insinyur penuh waktu dan satuan tugas keamanan termasuk kurang dari 20 karyawan penuh waktu.
Perusahaan juga memiliki sekitar 1.400 pekerja menganggur yang masih dibayar sementara hampir 75 dari 1.300 karyawan perusahaan sedang berlibur, termasuk 40 insinyur.
Sejak Oktober tahun lalu, Twitter telah membuat beberapa perubahan produk dan organisasi yang cepat.
Dari meluncurkan centang biru terverifikasi Twitter sebagai layanan berbayar hingga memangkas sekitar 50 persen stafnya.
Sebulan setelah mengakuisisi Twitter, Musk melaporkan penurunan pendapatan yang besar di platform tersebut. Menurut dia, penurunan pendapatan tersebut karena banyaknya pengiklan yang meninggalkan Twitter.
Dalam laporan pendapatannya baru-baru ini, Twitter membukukan pendapatan sebesar US$1,025 miliar, turun 35 persen dari kuartal keempat tahun lalu.
Pada bulan Desember, The New York Times melaporkan bahwa Twitter telah berhenti membayar ruang kantor selama beberapa minggu untuk memangkas biaya.
(wbs)