memuat…
Potret lawas Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama almarhum Ibu Ani Yudhoyono. Foto/Instagram album @presidenyudhoyono
JAKARTA – Pernah gagal menjadi Panglima Angkatan Darat ( Kepala Staf Angkatan Darat ), karir militer Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhenti sebagai kepala staf ABRI dengan pangkat letnan jenderal pada 1998-1999. Namun siapa sangka, perputaran waktu akan membawa lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1973 itu menjadi Panglima TNI.
Gelar ini tentu mengejutkan mengingat SBY tak pernah mencapai jabatan tertinggi di TNI. Impiannya untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Hancur juga karena Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat itu (1999) memprioritaskan Jenderal TNI Tyasno Sudarto sebagai orang nomor satu di dimensi Angkatan Darat.
Bukan kebetulan SBY menjadi Panglima TNI termasuk Kapolri. Hal ini tentunya terkait dengan statusnya sebagai Presiden Republik Indonesia selama 10 tahun pada periode 2004-2009 dan 2009-2014. Seperti diketahui, Panglima TNI memiliki kedudukan dan bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Catatan itu juga diungkapkan sebagai sesuatu yang tidak diharapkan banyak orang. Melihat rekam jejak militernya, SBY dikenal luas sebagai ‘jenderal di belakang meja’. Jabatannya sebagai perwira intelijen membawanya ke banyak posisi sebagai pemikir strategis di TNI.
Saat masih berstatus perwira menengah, pemegang lencana Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama juga didukung oleh KSAD dan wakil KSAD sebagai penulis naskah pidato. Pengalaman itu diceritakan mendiang istrinya, Ani Yudhoyono.
Ani mengatakan paruh pertama tahun 90-an merupakan jalan mulus bagi karir suaminya. SBY menjadi Koordinator Staf Ahli Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat. Pekerjaan itu membuat mereka pindah ke Jakarta. Ani dan SBY tinggal di sebuah rumah kecil di kompleks perumahan di Bekasi yang mereka cicil sejak tahun 1980-an.
“Salah satu tugas suami saya adalah menulis pidato untuk Panglima TNI Jenderal Edi Sudrajat dan Wakil Panglima TNI Letkol. /2023).
Putra mantan Panglima RPKAD Sarwo Edhi Wibowo itu menambahkan, jabatan itu membuat SBY dekat dengan Jenderal Edi Sudrajat dan Letkol. Jenderal Wismoyo. Beberapa bulan kemudian prajurit Pacitan itu diangkat menjadi Koordinator Staf Ahli KSAD. “Tugas ini semakin mempererat kedekatan Pak SBY dengan Pak Edi Sudrajat,” ujarnya.