liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Elite Harus Beri Contoh Agar Tak Ada Perpecahan di Pemilu 2024

Elite Harus Beri Contoh Agar Tak Ada Perpecahan di Pemilu 2024

Memuat…

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. Foto/SINDOnews Dok

JAKARTA – Wakil Presiden (Wakil Presiden) KH Ma’ruf Amin pun menjawab isu polarisasi jelang kontestasi Pemilu 2024. Mengingat, isu polarisasi ini bisa menimbulkan perpecahan jika dibiarkan.

Wapres juga mengajak elite politik untuk memberi contoh agar persoalan polarisasi tidak terjadi dan perpecahan bisa dihindari.

“Padahal yang perlu dicontoh itu harus dari elite, bahkan elite. Jika elit tidak lagi menganut prinsip ini, akan semakin sulit di bawahnya. Justru elit yang harus mengurusi hal-hal yang bisa menimbulkan (polarisasi),” dikutip dalam keterangan resminya, Sabtu (26/11/2022).

Wapres meminta agar pengalaman penyelenggaraan pemilu sebelumnya dapat dijadikan contoh agar tidak terjadi perpecahan di masyarakat. Baca juga: Jaga Solidaritas, Buruan Bersama Pramono Gelar Pertemuan dengan Pimpinan Daerah di Jatim

“Jadi mungkin ini pengalaman kita jadi bisa kita jadikan (contoh). Dan masing-masing biasanya ada semacam pakta integritas, jadi selain aturan pemilu ada aturannya, biasanya ada pakta integritas agar masing-masing menjaga dirinya sendiri, jangan berlebihan, apapun yang berlebihan bisa berakibat buruk. hal,” jelasnya.

Selain itu, Wapres meminta untuk tidak menggunakan politik identitas selama pemilu. Baca juga: Perintah Wakil Presiden pada Pemilu 2024: Cari Pemenang Sesuai Aturan

“Saya pikir kita sudah banyak pemilu dan pemilihan presiden, dan jika kita berpikir kita menggunakan pendekatan identitas, itu dapat menyebabkan perpecahan. Saya kira itu sebabnya ketika mengkampanyekan seorang kandidat, lebih baik sebagaimana mestinya, tidak menggunakan pendekatan identitas, agama, ras, etnis, tetapi pendekatan itu adalah sebuah program, sebuah program,” katanya.

masing-masing menyampaikan program dan juga tetap dalam bingkai kesusilaan, ya saling menyampaikan dan saling menghormati,” tambah Wapres.

(jamak)