memuat…
Komisi Perdagangan Federal (FTC) sedang menyelidiki Elon Musk atas beberapa keputusan kontroversial sejak membeli Twitter Inc. Pojok foto/yahoo/silikon
SAN FRANSISCO – Komisi Perdagangan Federal AS atau Federal Trade Commission (FTC) berpartisipasi untuk menyelidiki Elon Musk mengikuti beberapa keputusan kontroversial sejak membeli Twitter Inc. FTC dilaporkan terus meminta Twitter untuk menyerahkan komunikasi internal untuk lebih memahami bagaimana fungsi perusahaan setelah Elon Musk mengambil alih.
The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, mengatakan penyelidikan tersebut terkait dengan sejumlah masalah, terutama pemutusan hubungan kerja (PHK) massal Twitter. Juga, tentang layanan Twitter Blue yang kontroversial, dan File Twitter yang bahkan lebih kontroversial.
Surat kepada Twitter menunjukkan bahwa FTC mencurigai bahwa Twitter tidak mematuhi langkah-langkah kepatuhan yang dibuat agensi setelah didenda $150 juta pada Mei tahun lalu karena praktik penipuan. Selain itu, FTC sebagai regulator prihatin dengan keputusan Twitter yang merumahkan begitu banyak karyawan.
Ini termasuk karyawan kunci yang terlibat dalam privasi dan keamanan, sehingga platform mungkin tidak berfungsi dengan baik. FTC juga khawatir bahwa Twitter Blue dibuat dengan tergesa-gesa, yang juga menimbulkan potensi masalah privasi dan keamanan.
“Tidak mengherankan jika komisi sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kepatuhan Twitter. Apalagi dengan adanya approval order yang terjadi jauh sebelum Mr. Musk membeli perusahaan itu,” kata juru bicara FTC Douglas Farrar dalam pernyataan yang dikutip SINDOnews dari situs Yahoo Finance, Rabu (8/3/2023).
Salah satunya adalah File Twitter. Setelah Elon Musk mengambil alih Twitter, dia memberi tiga jurnalis akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke komunikasi Twitter dengan lembaga pemerintah, termasuk FBI. Dalam surat tersebut, FCT telah meminta Twitter untuk mengidentifikasi semua jurnalis yang telah diberikan akses tersebut.
FTC juga ingin mengetahui sifat dari akses yang diberikan dan apakah itu konsisten dengan kewajiban privasi dan keamanan informasi yang ditetapkan oleh Ordo. Elon Musk melalui akun Twitternya menanggapi dengan nadanya sendiri.
“Kasus memalukan memberikan kekuasaan kepada lembaga pemerintah untuk tujuan politik dan penindasan kebenaran!” kata Elon Musk dengan intonasi emosional yang diambil dari halaman-halaman siliconangle.
(jaring)