memuat…
Elon Musk mengumumkan bahwa pembuat konten (content creators) dapat memonetisasi konten di platform media sosial Twitter. Foto/Reuters
SAN FRANSISCO – Elon Musk mengumumkan bahwa pembuat konten akan dapat memonetisasi konten di platform media sosial Twitter . Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pengikut dan menciptakan aliran pendapatan baru di Twitter.
Dikutip dari laman cointelegraph, Sabtu (29/4/2023), perubahan terbaru ini memungkinkan pengguna memonetisasi segala bentuk postingan di Twitter secara global. “Kini para pembuat konten dapat mengaktifkan langganan teks, foto & video mereka di seluruh dunia di platform ini!,” kata Elon Musk melalui akun Twitternya.
Pengguna Twitter dapat mengaktifkan fitur “Berlangganan” untuk membebankan biaya bulanan kepada pengikut “dari salah satu opsi harga yang disediakan oleh Twitter.” Setelah dibayar, pelanggan mengakses konten eksklusif pembuatnya, yang tidak dapat dilihat oleh publik.
Twitter akan mengizinkan kreator untuk mempertahankan 97% pendapatan hingga $50.000 seumur hidup, setelah itu bagi hasil akan turun menjadi 80% untuk kreator. Raksasa media sosial itu telah bermitra dengan pemroses pembayaran Stripe untuk sistem pembayarannya di Twitter.
Namun, bagi hasil hanya akan dimulai ketika pengguna mencapai batas minimal USD 50 (Rp 733.000). Langganan tidak dapat dikembalikan meskipun akun Twitter pembuatnya ditangguhkan karena alasan apa pun.
Dalam skenario seperti itu, pengguna harus berhenti berlangganan secara manual untuk menghindari pembayaran bulanan otomatis ke akun Twitter yang tidak aktif. Fitur berlangganan ini disambut baik oleh anggota Crypto Twitter.
Elon Musk juga mengungkapkan rencana untuk mendesain ulang Twitter menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan mencegah kesalahan informasi. Dia dilaporkan membeli hampir 10.000 unit pemrosesan grafis untuk membuat alat AI.
Sejak Musk mengambil alih Twitter, dia telah mengambil beberapa langkah drastis untuk mengubah platform media sosial menjadi bisnis yang menguntungkan, di antaranya membebankan biaya berlangganan Twitter Blue. Meski banyak penolakan, Musk tetap pada keputusannya untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaannya.
(jaring)