memuat…
Proses evakuasi korban dan bangkai pesawat Sam Air PK-SMW terkendala cuaca dan medan yang ekstrim. Foto/khusus
JAKARTA – Proses pemindahan Kafilah Udara SAM PK-SMW (C-208) yang jatuh di Kabupaten Yalimo, Papua masih berlangsung. tim SAR Komando Tim Aksi Cepat (Kopasgat) TNI AU beserta pihak terkait juga dikerahkan.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, enam anggota SAR TNI telah berada di lokasi jatuhnya pesawat sejak Minggu, 25 Juni 2023 kemarin. Namun korban belum bisa dievakuasi hingga saat ini.
“(Namun) belum (dipindahkan). Kami terkendala cuaca dan medan yang ekstrim,” kata Julius saat dihubungi MNC Portal, Senin (26/6/2023).
Menurut Julius, kemungkinan ada dua teknik yang akan digunakan untuk memindahkan korban dan puing-puing. Pertama dengan teknik rappelling yaitu turun dengan menggunakan tali. Kedua, adalah menggunakan teknik lifting atau mengangkat beban dengan helikopter.
“Dua teknik ini akan digunakan dengan mempertimbangkan posisi puing-puing berada pada sudut 40 derajat, sehingga tidak bisa melalui jalur darat,” katanya.
Sebagai informasi, tim SAR Kopasgat dan pihak terkait menggunakan Helly Caracal TNI AU untuk menuju lokasi jatuhnya pesawat.
“Pukul 08.54 WIB Helikopter Caracal HT 7201 berangkat dari Wamena menuju sasaran, kondisi cuaca mendukung, dan berhasil mencapai tempat jatuhnya Sam Air PK-SMW,” kata Julius melalui keterangan resminya, Minggu (25/6/2023). . .
Enam anggota tim evakuasi yang terdiri dari tiga anggota Kopasgat dan 3 anggota Basarnas berhasil turun sekitar 100 m di lokasi jatuhnya pesawat.
“Keenam anggota turun dengan rakit dari helikopter dan bergerak menuju lokasi kecelakaan SAM Air PK-SMW,” ujarnya.
Usai menurunkan enam anggota tim evakuasi di sekitar lokasi kecelakaan SAM Air PK-SMW, Helikopter Caracal HT 7201 kembali ke Wamena.
“Setelah menurunkan tim evakuasi, Helikopter Carakal kembali ke Wamena untuk bersiap menunggu informasi dari tim evakuasi,” ujarnya.
(uh)