liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Festival Internasional di Swedia, PPI Perkenalkan Angklung hingga Klepon

Festival Internasional di Swedia, PPI Perkenalkan Angklung hingga Klepon

memuat…

Kios Indonesia ini menampilkan berbagai kekayaan budaya dari alat musik angkung Jawa Barat hingga klepon, makanan tradisional khas Pasuruan, Jawa Timur. Foto/PPI Scania

JAKARTA – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Scania mengikuti festival internasional yang digelar School of Economics and Management di Lund University, Swedia, Jumat (14/4/2023). Festival yang bertujuan merayakan keberagaman ini dibuka secara gratis untuk menampung kurang lebih 40.000 mahasiswa dari berbagai negara dan masyarakat umum.
Tujuh siswa penari tanduk. Foto/PPI Scania
Dalam festival tersebut, ditampilkan berbagai jenis musik, tarian, kerajinan tangan, dan makanan yang menjadi ciri khas negara siswa peserta. Selain Indonesia, mahasiswa yang mengikuti festival tersebut berasal dari Brazil, Meksiko, Australia, Swiss, Ukraina, Yunani, Siprus, Uzbekistan, Taiwan dan Spanyol dan lain-lain.

Festival dibuka dengan menampilkan tarian dari Kalimantan yaitu tari Enggang. Tarian yang dibawakan oleh tujuh mahasiswa Indonesia yang dipimpin oleh Shintya Suryama ini mampu menghangatkan suasana dengan respon yang sangat meriah dari para penonton.

“Pertunjukannya sangat bagus, kostumnya sangat bagus dan artistik. Saya mendengar banyak pujian dari penonton yang terkagum-kagum,” kata Daniel Lee Alm, manajer festival dalam rilis PPI yang diterima Sabtu (15/4/2023). Daniel mengungkapkan keinginannya untuk berkunjung ke Indonesia setelah melihat keragaman budaya Indonesia.

Dukungan kedutaan

Keikutsertaan PPI Scania dalam festival ini juga mendapat dukungan dari KBRI Swedia dan The Swedish Indonesia Bagus Society (Bagusföreningen), sebuah organisasi nirlaba di Swedia Selatan. PPI Scania menampilkan wayang kulit, keris Bali, kain daerah serta berbagai souvenir dan angklung.

Pengunjung juga berkesempatan untuk mencicipi berbagai makanan khas Indonesia seperti klepon, bubur sumsum, nasi goreng, cilok, dan lumpia semarang. Mereka juga bisa berfoto dengan pakaian adat Minangkabau dan Bali. Selain itu, ada doorprize bagi penonton yang bisa menjawab berbagai pertanyaan seputar Indonesia. Hadiah berupa kipas kopi dan batik Aceh yang disediakan oleh KBRI Swedia.

“Orang Indonesia sangat antusias dan bersemangat untuk menampilkan budaya mereka. Saya sangat menghargainya. Ini pertama kalinya saya mencoba masakan Indonesia, dan menurut saya enak banget,” ujar Christoph, mahasiswa asal Jerman yang belajar Strategic Communication di Lund University.

Sementara temannya, Xinyuan Xu, mahasiswa asal China mengatakan, sikap Indonesia sangat unik. “Musik dan kostum Indonesia adalah sesuatu yang baru bagi saya. Indonesia adalah destinasi impian yang ingin saya kunjungi suatu hari nanti,” ujarnya.

Namun, bukan hanya pengunjung yang puas dan terkesan dengan tampilan warung Indonesia. Arsafira Jaya Mahvera, mahasiswa Indonesia yang mengambil gelar magister manajemen, juga terkesan dengan banyaknya pengunjung booth Indonesia. Puasa tidak menghentikan Arsafira dan kawan-kawan untuk mempromosikan Indonesia di Negeri Viking.

“Wah… seru sekali. Pengunjung tidak berhenti datang ke stan kami. Banyak pengunjung yang sangat antusias mencoba bermain angklung. Meski tenggorokan saya terasa kering karena harus bolak-balik menjelaskan, saya merasa sangat senang bisa memperkenalkan tanah air saya,” ujar mahasiswa asal Palembang itu.

(uh)