memuat…
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai masih terlalu dini membahas siapa calon presiden (cawapres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam wacana koalisi besar. Foto/Dok MPI/Achmad Al Fiqri
JAKARTA – Ketua Pelaksana DPP Pesta menggiling Sufmi Dasco Ahmad menilai masih terlalu dini untuk membahas siapa calon presiden (cawapres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam wacana koalisi besar. Pasalnya, pimpinan umum (ketum) partai politik (parpol) baru pada tahap evaluasi awal.
“Ya, kemarin itu pertemuan lima pihak, itu hanya pertemuan pendahuluan. Saya kira masih terlalu dini untuk kita membicarakan capres karena tentunya partai juga punya aspirasinya masing-masing yang harus kita semua dengarkan. to,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Dasco pun menjawab pertanyaan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tertarik dengan wacana koalisi besar namun perlu merebut posisi capres. Dasco menegaskan, apapun yang disampaikan dalam wacana koalisi besar tentunya harus didiskusikan bersama, sehingga bisa dikatakan koalisi besar.
“Apapun yang dikatakan terkait wacana koalisi akbar ini, tentu semuanya perlu dibicarakan bersama. Baru kemudian ini menjadi sebuah koalisi akbar yang benar-benar menjadi koalisi partai-partai yang ada,” katanya.
Karena itu, Wakil Ketua DPR menolak menjawab soal siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden. “Karena itu menjadi kewenangan pihak-pihak tersebut untuk membicarakannya saat bertemu,” kata Dasco.
Ia pun menanggapi Wakil Ketua PKB Jazilul Fawaid yang mengatakan koalisi besar akan sulit diwujudkan. Menurut Dasco, Gerindra dan PKB sudah sepakat untuk masing-masing mencari mitra koalisi dan ada peluang untuk berkoalisi dengan beberapa partai, menurut PKB dan Gerindra adalah hal yang baik.
“Namun nanti semuanya akan kita putuskan bersama tentunya sesuai kesepakatan antara PKB dan Gerindra,” pungkasnya.
Sebagai informasi, wacana koalisi akbar muncul usai Silaturahmi Ramadhan dengan Presiden di Kantor DPP PAN. Hadir dalam upacara tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Partai Indonesia Raya. Koalisi Kebangkitan. (KKIR) yang dibentuk oleh Parti Gerindra dan Parti Kebangkitan Negara (PKB).
Mereka adalah Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua PAN Zulkifli Hasan, Ketua PPP Muhammad Mardiono, Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua PKB Muhaimin Iskandar. Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak hadir dalam pertemuan itu karena berada di luar negeri.
(rca)