memuat…
Ada beberapa drone pertanian buatan anak negeri yang bisa dikenali. Foto DOC ist
JAKARTA – Ada beberapa drone pertanian buatan anak negeri yang bisa dikenali. Fungsinya untuk menyemprotkan pestisida secara otomatis sehingga menghemat waktu dan tenaga petani.
Pesatnya perkembangan teknologi kini membuat dunia pertanian pun ikut terpengaruh. Melihat besarnya potensi pertanian Indonesia, para pemuda mulai menciptakan inovasi-inovasi yang dapat membuat petani lebih maju.
Dengan munculnya berbagai inovasi di bidang teknologi pertanian diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas petani Indonesia.
4 Drone Pertanian Buatan Anak Indonesia
Berikut ini empat drone pertanian karya anak negeri yang bisa memudahkan penyemprotan tanah.
1. Harapan
Drone pertanian pertama buatan anak bangsa ini dibuat oleh Temanggung Aeromodelling Club (TMGAC) dibawah bimbingan Dandim 0706/Temanggung, Lt. Kolonel Arm Yusuf Setiaji.
Dilansir dari kanal YouTube Tani TV, terciptanya drone ini karena keprihatinan para pemuda yang melihat profesi bertani saat ini hanya ditekuni oleh orang tua, sedangkan para pemuda lebih tertarik untuk bekerja di pabrik.
Maka untuk menghemat waktu dan tenaga petani, telah diciptakan drone yang dilengkapi dengan sensor, GPS dan lainnya. Drone ini telah dikembangkan sejak tahun 2017.
2. Sekar Agri
Sekar Agri dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang berlokasi di Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bernama Frogs Indonesia. Drone berkapasitas 10 liter ini dapat terbang selama 12-15 menit menggunakan satu baterai.
Keunggulan yang dimiliki drone pertanian ini adalah dapat menyemprotkan pestisida seluas 10 hektar. Drone yang dikembangkan sejak 2019 ini juga dapat beradaptasi dengan segala kontur tanah dan jarak tanam.
3. Ababil – 12
Pada tahun 2022, drone pertanian Ababil-12 diperkenalkan oleh Tgk Ibnu Hajar dari Aceh Besar bersamaan dengan pengenalan pesawat survei pemetaan, Skywalker-X8.
Ababil-12 pertama kali dipresentasikan pada TTG Provinsi Aceh ke-23. Drone ini terbagi menjadi dua versi, yang kecil berkapasitas 3-4 liter dan yang besar berkapasitas 12 liter.
4. Drone Pertanian BINUS
Tak mau ketinggalan, Egbert Michael Ganadhi dan Muhamad Farhan Fakhrezi, mahasiswa BINUS University juga turut serta membuat alat khusus untuk menyemprot pestisida secara otomatis.
Dikutip dari website BINUS, tujuan pembuatan drone ini adalah untuk mengurangi resiko kematian petani akibat pestisida. Cara kerja teknologi ini sebenarnya tidak terlalu rumit. Lokasi sawah yang akan disemprot dimasukkan ke dalam sistem drone. Setelah itu drone akan menuju lokasi sesuai dengan titik yang diinput.
(balok)