liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Polusi Udara Ancaman Serius bagi Masyarakat Indonesia

Polusi Udara Ancaman Serius bagi Masyarakat Indonesia

memuat…

Pencemaran udara di Indonesia merupakan masalah lingkungan utama yang dikeluhkan banyak orang. Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok

JAKARTA Polusi udara di Indonesia merupakan masalah lingkungan utama yang dikeluhkan banyak orang. Untuk itu, masalah pencemaran udara perlu mendapat perhatian segera.

Berdasarkan survey nasional yang dilakukan oleh CENTRA Initiative bekerja sama dengan Indopol Survey, masyarakat menyebut polusi udara yang sering terjadi di wilayah tempat tinggal masyarakat.

Yang menyebutkan pencemaran udara sebanyak 65,32%. Berikutnya adalah pencemaran air (11,45%), pencemaran tanah (8,71%) dan pencemaran lainnya (14,52%).

Penyebab pencemaran adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat (51,85%), tidak adanya peraturan pemerintah terkait pengelolaan pencemaran (14,60%), tidak adanya penegakan peraturan oleh pemerintah (13,15%), adanya kegiatan pabrik/tambang di daerah tersebut (5%), dan penyebab lainnya (15,40%).

Peneliti Centra Initiative Swandaru mengatakan survei ini didasarkan pada pentingnya melindungi keselamatan manusia dalam aspek lingkungan.

“Survei ini dilakukan antara 5-11 Juni 2023 terhadap 1.280 responden di 38 provinsi,” ujar Swandaru dalam paparannya, Minggu (23/7/2023).

Survei ini juga menemukan bahwa sebagian besar masyarakat merasa daerah tempat tinggalnya mengalami perubahan iklim (75,56%), tidak ada perubahan iklim (24,44%). Yang paling mereka rasakan adalah suhu harian semakin panas (45,14%), cuaca tidak menentu (38,63%), menyebabkan kekeringan (6,83%), air semakin sedikit/berkurang dan banjir semakin sering terjadi (4,16%).

Swandaru mengatakan, survei ini dilakukan untuk memperhatikan elit politik, pemangku kepentingan dan pemangku kepentingan terkait upaya bersama menjaga lingkungan Indonesia ke depan. Menurutnya, agenda penyelamatan lingkungan sudah menjadi perhatian global.