memuat…
Sekjen PBB, Yusril Ihza Mahendra siang ini akan berkunjung ke Markas Besar PKB dalam rangkaian safari politik jelang Pemilu 2024. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA – Partai Bulan Sabit (PBB) melanjutkan safari politiknya. Kamis (16/3/2023) hari ini, partai menjadi ketua Yusril Ihza Mahendra itu akan mengunjungi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Informasi ini juga dibenarkan oleh PKB. “Info seperti itu,” kata Ketua DPP PKB Daniel Johan saat dihubungi, Rabu (15/3/2023).
Kendati demikian, Daniel mengaku belum mengetahui topik yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Dia juga mengaku tidak mengetahui detail waktu pertemuan tersebut. “Saya belum memperbarui detailnya,” kata Daniel.
Dalam undangan yang diterima media, pertemuan ini merupakan silaturahmi antara Yusril dengan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Rapat berlangsung di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada pukul 16.00 WIB.
Senin (13/3/2023) lalu, Yusril mengunjungi DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pakar hukum tata negara itu mengatakan, kunjungan ini memiliki misi untuk menjaga eksistensi partai politik berbasis massa Islam.
“Diskusikan koalisi dan bagaimana mempertahankan eksistensi Partai Islam agar tidak ketinggalan zaman,” kata Yusril kepada wartawan, Senin (13/3/2023).
PPP, PKB, dan PBB dikenal sebagai partai politik yang berbasis massa Islam. PPP kini bekerja sama dengan PAN dan Partai Golkar dalam Gabungan Indonesia Bersatu (KIB). Sementara itu, PKB menggandeng Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Saat ini, PBB adalah partai politik non-parlemen. Partai yang dibentuk pada era reformasi itu tersingkir dari Senayan sejak pemilu 2009. Saat itu, PBB meraih sekitar 1,8 juta suara yang setara dengan 1,7 persen dari total suara. Namun, dengan aturan ambang batas parlemen 2,5%, kursi PBB di DPR juga hilang.
Hingga satu dekade kemudian, PBB tidak berhasil mengembalikan posisinya di DPR. Pada Pemilu 2014, PBB kembali gagal meraih kursi parlemen setelah “hanya” memperoleh sekitar 1,8 juta suara atau setara dengan 1,5 persen ambang batas parlemen 2,5 persen. Begitu pula pada Pemilu 2019, PBB hanya mendapat 1 juta suara.
Menghadapi Pemilu 2024, posisi PBB dan beberapa partai politik yang berbasis massa Islam cukup rentan. Setidaknya berdasarkan hasil survei tahun lalu, elektabilitas PBB tidak berubah dari dua pemilu sebelumnya. Dua parpol lain yang juga terancam kehilangan kursi di DPR yakni PPP dan PAN.
(uh)