memuat…
Kader Partai Golkar yang juga Menteri Penanaman Modal/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya terpanggil untuk menyelamatkan partai berlambang pohon beringin tersebut. Foto/Setkab
JAKARTA – Kader Partai Golkar yang juga Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia katanya terpanggil untuk menyelamatkan rombongan yang membawa pohon beringin itu. Sebab, dia menilai kondisi Partai Golkar yang memprihatinkan dengan elektabilitas hanya 6%.
“Sebenarnya menurut saya Partai Golkar bukan sekedar partai, tapi partai yang melindungi NKRI dan menjaga perbedaan, dan menurut saya ini harus diselamatkan,” kata Bahlil di rumahnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2023).
Ia pun siap jika harus menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Tentu saja, kata dia, harus melalui mekanisme partai. Salah satunya melalui mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
“Saya suka ini, bukan soal siap atau tidak, kita sebagai orang organisasi harus mengacu pada aturan, norma dan mekanisme penyelenggaraan partai dan semuanya ada aturan mainnya yang ada dasarnya, jadi silakan saja. Partai Golkar tidak seperti partai lain, kita punya aturannya,” terangnya.
Partai Golkar diketahui tengah diguncang isu Munas Pilkada jelang Pemilu 2024. Musyawarah Nasional bertujuan mencopot Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Golkar.
Dia menegaskan, kader Golkar harus berkontribusi menyelamatkan partai berlogo pohon beringin itu. Ia juga telah menjalin komunikasi dengan pengurus Partai Golkar di daerah terkait hal tersebut.
“Ya nanti kita lihat apakah itu memang keharusan dalam rangka penghematan dan kebaikan partai untuk berkontribusi pada negara, ya semua warga negara punya kewajiban, terutama kader Golkar,” katanya.
Ia mengatakan, beberapa Pimpinan DPD Partai Golkar di kabupaten merupakan temannya dan telah menjalin komunikasi. Meski ia tidak membeberkan jumlah Pimpinan DPD Partai Golkar yang mendukungnya sebagai calon Ketua DPP Partai Golkar.
“Saya tidak bisa bilang berapa kabupaten, tapi rata-rata bupati teman saya. Sebagian teman saya, karena di Golkar hanya ada dua, aktivis dan profesional,” terangnya.
Baca juga: Bahlil Lahadalia mengusulkan disiapkan menjadi Golkar Caketum
“Aktivis ini dilambangkan dengan Cipayung, ada GMKI, PMKRI, HMI, KNPI. Lalu di bidang profesional ada KADIN, ada HIPMI. Kebetulan saya bekerja di dua organisasi itu dan karena itu saya tidak asing berinteraksi dengan mereka,” pungkasnya.
(menangis)