Memuat…
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan pernikahan dini tidak menguntungkan. Ingat, mereka yang menikah di usia muda belum siap secara mental. Foto/MPI
JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Ami n konfirmasi pernikahan dini tidak akan membawa manfaat apapun. Ingat, mereka yang menikah di usia muda belum siap secara mental.
Hal itu disampaikan Wapres saat meresmikan Kongres Perempuan Muslim Indonesia (KMI) ke-3 yang digelar Komisi Perempuan, Pemuda, dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Senin (19/9). /12/2022) . Baca juga: Wapres Tegaskan Tidak Ada Kebebasan Mutlak
“Dari kajian bahwa pernikahan dini membawa hal-hal yang tidak baik, mental kita tidak siap, oleh karena itu kita disarankan untuk mengambil yang paling bermanfaat bagi kita, yang kita jadikan sebagai pedoman,” kata Wapres dalam sambutannya.
Oleh karena itu, Wapres mendorong para muslimah Indonesia untuk aktif mengkampanyekan larangan pernikahan anak usia dini. “Pendekatan agama tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan guna melahirkan keluarga yang baik dan berkualitas sangat penting dan efektif karena masyarakat kita adalah masyarakat yang taat pada ajaran agama.”
Sebab, kata Wapres, masih banyak yang mempertanyakan pernikahan dini. “Banyak orang yang masih mempertanyakan hal ini karena menurut banyak orang mereka bisa menikah di usia dini. Tapi yang kami khawatirkan adalah kemampuan dan bukan izin, tapi itu menguntungkan, bukan menguntungkan.”
“Karena Islam itu kemaslahatan, seperti yang dikatakan Ibnu Qoyyim, syariah itu bangunan, prinsipnya dibangun di atas hikmah dan kemaslahatan para hambanya, syariah itu adil menyeluruh, semua manfaat, semua berkah, dan semuanya hikmah,” lanjutnya.
Jadi, kata Wapres, pernikahan itu harus mengikuti kemaslahatan karena semuanya adalah hikmah, bukan sekedar guyonan. “Ketika ada masalah yang berubah dari keadilan menjadi kezaliman, dan dari belas kasihan lawannya, dari belas kasihan menjadi permusuhan, perselisihan, dan dari maslahat menjadi mafsadah, dan dari hikmah menjadi main-main atau sesuatu yang tidak bermanfaat, maka itu bukanlah syariah. Meskipun dikaitkan, dimasukkan, dicap sebagai syariah sebagai interpretasi dan interpretasi, itu menurut saya. Baca juga: Peringati Hari HAM, Wapres Ungkap Komitmen Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat Miskin
“Syariah adalah rahmat Allah dan kemaslahatan Allah. Dan bayangan Allah ada di bumi-Nya. Dan semua hukum toleran. Semuanya adalah kemanusiaan, oleh karena itu kita bangun dalam diri kita, itu (perkawinan) harus dilandasi nilai-nilai Islami,” ujarnya.
(menangis)