Memuat…
Taliban memanfaatkan fitur baru Twitter untuk mendapatkan centang biru. Foto: Reuters
JAKARTA – Tak hanya artis atau pejabat ternama, pihak Taliban juga memanfaatkan layanan verifikasi berbayar yang ditawarkan Elon Musk untuk membuat akun mereka memiliki blue tick badge.
Dihimpun dari Metro, Rabu (18/1), setidaknya ada dua pejabat dari kelompok kontroversial itu yang telah membayar USD 8 atau setara Rp 120 ribu untuk tanda verifikasi baru di rekeningnya.
Mereka adalah kepala departemen Taliban untuk “akses informasi”, Hedayatullah Hedayat dan kepala pemantauan media di Kementerian Informasi dan Kebudayaan Afghanistan, Abdul Haq Hammad.
Selain pejabat yang menggunakan layanan berlangganan media sosial berlogo burung, empat pendukung Taliban terkemuka di Afghanistan ditemukan memiliki tanda centang biru.
Salah satunya adalah Muhammad Jalal, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai perwira Taliban. Setelah mendapat centang biru, ia pun memuji pemilik baru Twitter yang menyatakan bahwa Elon Musk membuat Twitter kembali sukses.
Namun, hingga Selasa lalu, kedua akun tersebut tidak lagi memiliki tanda centang biru. Penghapusan bendera verifikasi tampaknya mengikuti kemarahan pengguna terhadap pemerintah Islam garis keras Afghanistan.
BACA JUGA: Twitter Melelang 1.000 Barang dari Kantor Pusat di San Francisco
Pada November 2022, Elon Musk mengumumkan langganan Twitter Blue yang menyertakan fitur autentikasi.
Fitur tersebut akhirnya diluncurkan pada bulan Desember dengan menawarkan manfaat “peringkat prioritas dalam pencarian, penyebutan, dan balasan” untuk membantu memerangi spam dan bot.
(dan)